Share This

Mari kita jujur-jujuran lagi di sini. Blade Runner bukanlah film yang seru untuk ditonton. Beberapa kali saya menontonnya saya selalu berhenti di tengah-tengah akibat temponya yang lambat sekali. Jangan harap melihat adegan aksi yang seru, karena meskipun memiliki judul yang cukup atraktif, Blade Runner sangat minim dengan adegan-adegan demikian.

Blade Runner hadirkan kehidupan masa depan di jaman dahulu
Blade Runner hadirkan kehidupan masa depan di jaman dahulu

Blade Runner juga cenderung sulit diikuti karena penceritaannya yang kurang jelas. Entah karena transisi adegan demi adegan yang terasa tidak halus atau karakter-karakternya yang membosankan, tidak ada ikatan emosional yang terbentuk dengan cerita ataupun para tokoh-tokoh di dalam film ini. Dan entah ini kesengajaan atau tidak, tapi yang jelas, ini adalah kekurangan yang cukup berarti karena mempersulit penonton untuk menikmatinya.

Namun, Blade Runner memiliki elemen filosofis yang cukup menarik dan itu yang membuat film ini menjadi sangat legendaris. Blade Runner berpusat tentang konflik antar android dan manusia, dalam kata lain, Sang Ciptaan dan Sang Pencipta. Konsep inilah yang kemudian dipermainkan di filmnya.

Android-android yang menjadi antagonis di Blade Runner adalah model yang jauh lebih manusiawi dibanding sebelumnya. Di mana selain dari fisik dan kepintaran komputer mereka yang jauh lebih maju, android-android ini seolah-olah memiliki emosi, sesuatu yang seharusnya tidak dimiliki oleh benda mati seperti mereka dan hanya bisa dimiliki oleh makhluk hidup, terutama manusia.

Tampannya Harrison Ford muda di Blade Runner
Tampannya Harrison Ford muda di Blade Runner

Pertanyaan moral di film ini adalah: Manusiawikah para blade runner untuk mem-pensiunkan atau membunuh para android ini hanya karena mereka diangap sebagai benda mati belaka? Apabila android sanggup memiliki emosi, apa yang membedakan mereka dari pencipta mereka yaitu manusia? Mana yang lebih dingin dan mana yang lebih “manusiawi”?

Dengan memberikan pertanyaan yang kental akan moralitas memang menjadi alasan pertama mengapa Saya sangat menyukai film Blade Runner (1982) ini yang amat dalam dan bisa dikatakan filosofikal.

Share
Related Articles
nvidia
NVIDIA RTX 50 Series Akhirnya Diumumkan Lewat Event CES 2025
marvel rivals
Marvel Rivals Rilis Trailer Terbaru untuk Sambut Update Musim Pertama
metro runner
Metro Runner Hadir di Mobile untuk Atasi Kekosongan Kalian
dreadout remastered collection
DreadOut Remastered Collection Siap Hadir di Nintendo Switch dan PlayStation
ELDEN RING NIGHTREIGN
Elden Ring Nightreign Hilangkan Fitur Menarik dari Seri Soulsborne
the witcher 4
The Witcher 4 Akan Hadir dengan NPC yang Lebih Interaktif
marvel rivals
Marvel Rivals Umumkan Kehadiran Fantastic Four di Update Musim Pertama
atari
Atari Tiba-tiba Umumkan Kehadiran Konsol Handheld Gamestation Go!