Share This

Jakarta, 26 Maret — Informasi ini disampaikan melalui media sosial mereka yang memberikan dua kabar baik untuk seri Final Fantasy, khususnya Final Fantasy Pixel Remaster!

Simak informasi selengkapnya di bawah!

Final Fantasy Pixel Remaster Raih 5 Juta Kopi, Seri Keseluruhan Terjual 200 Juta Kopi!

Pertama, mereka berhasil menjual Final Fantasy Pixel Remaster, sebuah bundle berisi enam gim klasik versi remastered, sebanyak 5 juta kopi. Lalu kedua, mereka juga umumkan bahwa penjualan seri Final Fantasy secara keseluruhan telah mencapai angka 200 juta kopi.

Berdasarkan data dari Fandom, sumbangan terbesar berasal dari seri Final Fantasy VIII-X yang mencapai angka 40,4 juta kopi, disusul dengan penjualan seri Final Fantasy I-VI dengan 37,05 juta, Fabula Nova Crystalis (XIII & XV) dengan 32,7 juta, dan Final Fantasy VII dengan 32,3 juta. Sepertinya jumlah ini termasuk berbagai versi remastered dan juga remake-nya.

Meskipun dikabarkan penjualannya tidak memenuhi ekspektasi apabila dibandingkan dengan prekuelnya, perilisan Final Fantasy VII Rebirth di PC langsung mendapatkan ratusan ribu pemain tambahan dari versi PS5-nya. Hadir dengan mekanisme kombat yang menggabungkan aksi dan juga Active Time Battle, semoga saja kedepannya mereka tetap mempertahankan mekanisme unik ini untuk gim-gim terbaru atau versi remake lain kedepannya.

Gimana pendapat kalian tentang informasi ini, guys?


Ikuti kabar-kabar terbaru dari The Lazy Monday melalui:
Youtube Instagram X | Tiktok

Share
Related Articles
Exclusive Preview Shadow Labyrinth: Terasa Lebih Solid Dibandingkan Versi Preview Sebelumnya
Review Death Stranding 2: Datang dengan Lebih Bisa Diterima Semua Orang
Persona 5 Royal Capai Penjualan Tertinggi Berdasarkan Laporan Pertemuan Manajemen SEGA
InZOI Dapatkan Update Besar-besaran di Versi 0.2?!
Devil May Cry 5 Terjual 10 Juta Kopi Per Tanggal 13 Juni
MindsEye Masuk Gim Terburuk di Metacritic, Cuma Dapat Skor 37 Poin
Marathon Diputuskan Undurkan Jadwal Rilis oleh Bungie
Borderlands 4 Tetap Dihargai $69,99 Meskipun CEO-nya Sempat Bikin Kisruh Soal Harga